KEHILANGAN AYAH
(tampak keharmonisan sepasang pasutri ditemani kedua anak mereka yang masih kanak-kanak bersandar pada sebuah kursi keluarga yang hangat di teras rumah dalam dinginnya malam)
Suami : "istriku,,,,,!"
Istri : "ya mas..."
Suami : "bukankah perkawinan kita ini sudah berjalan selama 4 tahun"
istri : "tepat sekali mas... aku pun sangat senang kita bisa melewatinya hingga menghasilkan buah hati kita ini"
Suami : "aku juga merasa begitu, padahal......"
Istri : "padahal apa mas?"
Suami : "padahal dulunya kau tidak mau untuk dinikahkan denganku oleh ayahmu."
Istri : "itulah masa lalu kita mas.... namun sekarang tidaklah begitu, karena aku telah tahu bahwa pilihan ayahku tidaklah salah....aku sangat bahagia bersamamu mas.."
Suami : "Aku juga....mengingat ayahmu waktu itu....menjadikanku untuk selalu bersama denganmu dan buah hati kita ini"
(salah satu dari anaknya dengan polos bertanya.....)
Anak : "Ayah, ibu,, aku ingin tahu kakek, aku ingin bertemu dengannya....dia ada dimana sih"
(Sang istri terperanjat mendengar kata-kata anaknya itu... pantaskah anaknya yang polos tahu akan kematian ayahnya 3 tahun yang lalu)
Istri : "Anakku.... Kakek sedang ada bersama nenek...... dia tidak bisa diganggu"
Anak : "Tapi aku ingin tahu kakek, Bu....Yah.."
Ayah : "baik-baik, kalo' mau ketemu kalo' adek sudah besar nanti dan menjadi anak yang baik. tapi adek bisa tahu wajah kakek...."
Anak : "benarkah yah...."
Ayah : "tentu.... Istriku, bukankah kau masih menyimpan foto ayahmu....?"
Istri : "Oh ya... aku cari dulu ya mas... bentar ya dek...."(beranjak keluar panggung)
(Terdengar suara sang istri dari luar panggung....)
Istri : "Mas....! fotonya tidak ada....! Hilang mas....!"
Suami : "Hilang...! Foto, ayah hilang...!"
(Sejenak aktor tertunduk dan beralih panggung. tampak sang istri terbaring sendiri hingga terdengar bunyi dentuman keras membuatnya terbangun kesakitan)
Istri : "Ayah...! Apa itu kau.... masih terdengar suara takbir disaat kau solat bersamaku...
Ayah.... Apa itu kau... masih terdengar tetesan keringatmu saat kau menggarap ladang...
Ayah,,, masih terdengar seruanmu saat kau menyuruh diriku berangkat ke sekolah....
Ayah,,,, masih terdengar perhatian kepada ibu saat dia menangis atas kerasnya sikapku...
kau yang telah mentabahkanku dan ibu. kau pula yang telah menghangatkan kehidupanku dan ibu dengan jerih payahmu"
apa aku berdosa telah menghilangkan jati dirimu dihadapanku....
Aku malu ayah..............
SELESAI
Conan Jimmy : 23 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar