MEMILIH JALAN TERBAIK
Judul Buku :
Sejak awal Kami tahu, Ini Tidak Akan pernah Mudah
Penulis :
Sisimaya
Penerbit :
Diva Press
Cetakan I : 2016
Jumlah Halaman : 268
ISBN :
978-602-391-080-9
Novelis
tebaru kini telah muncul dengan sosok Sisimaya. Buku ini sebagai pengantar bagi
sang penulis untuk merambah dunia media cetak di Indonesia. Meski telah banyak
menerbitkan karya-karya dalam bentuk antologi bersama, dengan karya solo
perdananya ini, Sisimaya mengungkapkan jatidiri sebenarnya sebagai novelis.
Langkah awal menuju sebuah kebanggaan.
Dalam
menelaah kajian kebahasaan dalam novel ini, perlu diawal kita sejenak
merenungkan tentang konsep yang diangkat Sisimaya dalam pemberian judul novel
perdananya ini. Bagi mereka yang masih terlalu ranum dalam mengkonsumsi buku,
novel ini akan sedikit memberikan kejutan dan keunikan dalam hal penempatan
judulnya. Judul karya fiksi yang kebanyakan disajikan secara eksplisit,
singkat, padat, sarat makna dan misteri, malah kini seakan membentuk suatu
kalimat sempurna untuk mengawali sebuah paragraf artikel. Para pembaca mungkin
telah lebih dahulu tahu, pada novel-novel terkemuka seperti dealova, laskar
pelangi, dan 5cm, yang judulnya membentuk petak kata penuh tanda tanya dengan
1-2 kosakata. Lantas upaya Sisimaya dalam pemberian judul novelnya seakan
bertolak belakang dengan tradisi pemberian judul pada sebuah karya fiksi, dan
disinilah keunikan karyanya tersajikan.
Terlebih
lagi, pesan yang ingin disampaikan Sisimaya sudah terangkum sempurna dalam
rentetan judul panjangnya itu. Selain dari faktor keunikannya, judul “Sejak
Awal Kami Tahu, Ini Tidak Akan Pernah Mudah” tersebut menjadi cuplikan mendasar
bagi pembaca, bahwa cerita yang diangkat
merupakan problematika serta pilihan hidup yang tidak mudah untuk
menentukannya.
Entah
siapapun takkan menyangka dirinya akan menjadi sesosok Agus dalam kisah novel
tersebut. Agus yang tengah berada di puncak kesuksesannya dan telah didampingi
oleh sang pujaan hati, malah harus meniggalkan semuanya dan kembali dari awal lagi hanya karens
sebuah arti balas budi. Terlebih bukit yang akan didakinya ini, bukanlah bukit
yang memang menjadi impiannya. Sungguh terasa berat, karena takkan banyak orang
yang lebih memilih jalan seperti itu. Antara keinginan besar, pengorbanan, dan
cinta berkecamuk melawan sikap balas budi antar sesama manusia. Disinilah
pembaca akan diajak menyelami panorama alangkah pentingnya balas budi itu,
terlebih bagi orang yang telah berjasa bagi kita.
Kisah
perjuangan hidup diantara berbagai pilihan yang demikian, menjadi semakin apik
dengan sajian percintaan semu yang sangat diplomatis melanda diri Agus.
Undangan pernikahan Anggi yang datang secara tiba-tiba memutuskan harapannya
bahwa Anggi sedang menunggu. Begitu pula lamaran Galih pada Ratna yang
menggagalkan rencananya untuk mengutarakan perasaan anehnya pada saudara
angkatnya itu. Merasa sudah tak ada takdir cinta baginya, Agus hampir saja
melarikan diri dari segala kenangannya, hingga dia terhenti oleh sebuah
kenyataan bahwa cintanya tak bertepuk sebelah tangan pada Ratna.
Sungguh
novel yang begitu menggugah. Memberikan khazanah tersendiri akan pentas dunia
yang terkadang bahkan seringkali menantang kita untuk mengambil jalan yang
tidak ingin kita tempuh pada awalnya. Siapkah kita untuk itu ?
bagus banget.... menarik dan pengen baca...
BalasHapusiya, meski masih tulisan pertama, sisimaya menyajikannya dalam takaran yang sudah dominan saya kira.
Hapus